Untung Jualan Air PT PITS Rp 3 M.

Rapat Umum Pemegang Saham Ditunda, Ada Apa?

CIPUTAT : PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS) telah menjalankan usahanya. Bisnis air minum, salah satu fokusnya saat ini. Perusahaan yang mendapat penyertaan modal dari APBD Kota Tangsel tersebut, meraup keuntungan Rp 3 Miliar. Sebesar itu dari jualan air bersih kepada pelanggan.

Disebutkan Direktur Utama PT PITS, tahun ini memperoleh laba. Untungnya cukup lumayan. Pihaknya akan terus mengembangkan, sehingga melebihi target untuk tahun-tahun selanjutnya.

“Pemegang saham pengendali yaitu pemerintah dalam hal ini Walikota Tangsel, dan pemegang saham yang kedua adalah ketua
Koperasi SPM (Sejahtera Praja Mandiri). Laporan kita secara keseluruhan sudah memperoleh pendapatan sebesar Rp 3 miliaran dalam satu tahun mudah mudahan ini naik,” ungkap mantan Sekda Kota Tangsel ini.

Laba untung tahun 2018, diperoleh dari pengelolaan sambungan air minum. Tersebar ke berbagai titik. Salah satunya ke lingkungan Balaikota Tangsel. Pemkot Tangsel menggunakan air PAM diresmikan jelang HUT
ke-9 Kota Tangsel pada Jumat Ditandai air mengucur ke Balaikota Tangsel sebagai kado ulang tahun kala itu.

“2019 kita akan memberikan pelayanan yang terbaik. 2018 kita mengelola sekitar 4500 sambungan rumah air pemkot, vila dago tol dan masyarakat sudah sekitar 350 pelanggan,” ia merinci. Soal keuntungan Rp 3 miliar
itu, ada harapan agar diputar kembali untuk pengembangan
modal pelayanan air kepada masyarakat. Kendati pada akhirnya akan ada pembagian hasil kepada pemegang saham baik kepada Pemkot Tangsel dan ke PSM.

“Kami mengharapkan keuntungan itu untuk modal untuk kita untuk kedepan tapi kita juga akan memberikan sharing kepada Pemkot Tangsel. Keuntungan BUMD bukan dilihat dari provitnya tapi dilihat dari seberapa
besar BUMD ini bermanfaat bagi masyarakat dan bisa membantu masyarakat dalam hal kebutuhan terpenting target RPJMD Walikota. Itu yang paling utama. Insyaallah tercapai terutama di dalam pelayanan air minum. 2021 kita bisa mencapai target 100 persen,” ujar Dudung.

Sedianya, PT PITS menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), kemarin. Namun ditunda sementara waktu. Rapat
kembali digelar Senin pekan depan sekaligus ada keputusan.
Terkait penundaan RUPS, pihaknya akan mendalami laporan. Nantinya akan disampaikan dalam rapat pekan depan. Tentu laporan ini sebagai kewajiban sebagai tanggung jawab kepada pemegang saham.

“Kita melaporkan sesuai dengan perda yang ada. Pelaporan tahunan yang isinya kinerja dan laporan keuangan. Kita sudah melaporkan ke pemegang saham dan alahamdulillah pemegang saham dua-duanya hadir. Kita sudah sampaikan itu semua. Namun diputuskan hari Senin,” kata pria yang juga memiliki pengalaman ebagai Ketua Dekopinda Tangsel ini.

Kedua pemegang saham yaitu dari Pemkot Tangsel, dalam hal ini Walikota Airin Rachmi Diany dan keduanya ialah Ketua Koperasi Sejahtera Praja Mandiri (SPM), Tommy D Patria. Turut hadir dalam rapat kemarin yakni Sekda Muhamad, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Asisten II Retno Prawati serta Kepala Dinas Bangunan dan Penataan Ruang, Dendi Pryandana. Acara berlangsung di lantai satu, Balaikota Tangsel, Cuputat, Jalan Maruga Raya, Senin (22/4) secara tertutup.

Ketua SPM Tommy D Patria membenarkan bahwa rapat ditunda hinggaSenin depan. Ada masukan dari pemegang saham soal pendalaman laporan. Sebab,laporan yang harus didalami sangat penting untuk kemajuan PT PITS ke depan.

“Ada beberapa masukan dan laporan yang harus diperbaiki dan itu butuh waktu lebih untuk mendalami laporan tersebut. Memberikan kesempatan dewan direksi melakukan dan menindaklanjuti hasil hasil rapat.
Soal penambahan saham harus karena kami punya komitmen. Kami memiliki saham 1 persen dan Pemkot Tangsel 99 persen,” ucap Tommy.(din).

Tangsel Pos. Selasa 23 April 2019

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *